Dakwah rasulullah di madinah - Bila ditinjau dari persoalan ajaran Islam, periode Madinah merupakan kelanjutan dari periode Mekah. Pada periode Mekah, ayat-ayat tentang hukum belum banyak diturunkan. Sementara pada periode Madinah, kita mendapati ayat hukum mulai turun melengkapi ayat yang telah ada sebelumnya. Ini dipahami mengingat hukum bisa dilaksanakan bila komunitas telah terbentuk, bukan hanya ayat-ayat hukum saja yang berangsur-angsur sempurna, juga ayat lain misalnya tentang etika, tauhid, dan seluruh elemen ajaran Islam berangsur-angsur mendekati titik kesempurnaan dan mencapai puncaknya dengan diturunkannya surah Al-Maidah ayat 3.

Sejak itu dimulailah babak baru dalam masa kenabian. Berbeda dengan apa yang dialami pada saat di kota Mekah, di Madinah Nabi Muhammad saw. dan para pengikutnya mendapat sambutan yang baik oleh penduduk Madinah. Secara sosial masyarakat Madinah ketika itu terdiri dari  beberapa kelompok. Kelompok-kelompok yang tergolong besar dan berpengaruh adalah kelompok Yahudi dan Arab. Kelompok Arab terdiri dari suku Aus dan  Khazraj.


Masing-masing kelompok ini dalam rentang waktu yang cukup panjang selalu terlibat dalam pertikaian, mereka saling bertikai untuk memperebutkan kepemimpinan di antara mereka. Karena masing-masing mereka tidak ada yang mau mengalah, maka Madinah pada saat itu menjadi kosong kepemimpinan.

Dakwah Rasulullah saw. di Madinah

Setelah mendapat tekanan-tekanan yang cukup berat dari kaum kafir musyrik Mekah, maka atas petunjuk Allah swt. Rasulullah saw. memutuskan untuk hijrah ke Madinah. Hijrahnya Rasulullah saw. diikuti oleh sahabat-sahabatnya yang setia dan orang-orang yang mendukung perjuangan dakwah Nabi, yaitu menyebarkan agama Islam.

Kaum muhajirin adalah kaum yang mengikuti Rasulullah saw. ketika hijrah ke Madinah. Nabi Muhammad saw. beserta orang-orang yang mengikuti ajaran ke Yatsrib pada tahun 622 M. Kedatantan Rasulullah saw. di Madinah beserta umat Islam lainnya disambut dengan meriah dan gembira. Hal ini ditandai dengan berbagai syair pujian yang dilantunkan untuk melambangkan kemenangan Rasulullah saw. dalam meneggakkan Islam.

Setelah kedatangan Rasulullah saw., kota Yatsrib namanya menjadi Madinatun Nabi (kota Nabi) atau Madinatun Munawwarah (kota yang penuh cahaya terang). Berikut beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Madinah mudah menerima agama Islam.
  1. Kesederhanaan pribadi Nabi Muhammad saw.
  2. Sikap sopan santun yang membudaya dalam masyarakat Madinah.
  3. Rela berkorban untuk orang lain.
  4. Islam mengajarkan perdamaian antarbangsa dan melarang persaingan tidak sehat.
  5. Di dalam Islam, kedudukan setiap umat Islam sama di hadapan Allah swt.
  6. Nabi Muhammad saw. adalah seorang yang pemaaf, rendah hati, dan tidak dendam pada siapapun meski disakiti.
Hal yang mendasar dari beberapa faktor di atas adalah bahwa Islam menjanjikan kebaikan baik di dunia maupun di akhirat. Selain membawa agama Islam, Rasulullah. benar-bena menjadi teladan bagi umat Islam di seluruh dunia.

Kaum ansar adalah kaum Madinah yang menolong Nabi Mmuhammad saw. beserta kaum muhajirin ketika hijrah ke Madinag. Keadaan sosial masyarakat Madinah yang terdiri dari berbagai suku sangat menguntungkan bagi agama Islam. Keuntungan tersebut adalah bahwa mereka memiliki kesadaran sendiri untuk masuk Islam. Kesadaran seperti itu lebih baik berasal dari pandangan bahwa daripada bersaing dengan suku lain, lebih baik memeluk Islam yang akan membawa kedamaian dan kebahagiaan.


Share To:

Unknown

Post A Comment: