Perang Khandaq ini terjadi pada bulan Syawal tahun 5 Hijriah dan bertempat di sekitar kota Madinah, terutama dibagian utara. Perang ini dinamai dengan Perang Khandaq karena kaum Muslimin membuat pertahanan atau benteng dengan mengali parit (khandaq).

Orang yang mengusulkan untuk menggali parit sebagai benteng pertahanan adalah Salman Al-Farisi. Peperangan ini juga dinamakan Perang Ahzab karena tentara Quraisy dalam menyerang umat Islam bersekutu (bergabung) dengan golongan lainnya yang ada di sekitar kota Mekkah sehingga jumlah tentara gabungan sekitar 10.000 orang. Mereka adalah sebagai berikut.
  1. Tentara Quraisy sebanyak 4.000 orang, dilengkapi dengan 300 tentara berkuda dan 1.500 tentara berunta yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb.
  2. Tentara Bani Murrah sebanyak 400 orang dipimpin oleh Haris bin Auf.
  3. Tentara Bani Assa sebanyak 400 orang dipimpin oleh Mis'ar bin Rukhliyah.
  4. Tentara Bani Fararah sebanyak 1.000 orang dipimpin oleh Uyainah bin Hisu.
  5. Tentara Bani Sulaiman sebanyak 700 orang dipimpin oleh Sufyan bin Abdusy Syam.
  6. Tentara Bani As'ad sebanyak 1.700 orang dipimpin oleh Tulaihah bin Khuwailid.
Perang ini terjadi karena kaum Quraisy dari kabilah-kabilah Arab lainnya serta kaum Yahudi ingin menumpas agama Islam dan kaum Muslim. Ketika kafir Quraisy dan sekutunya datang ke Madinah, dilihatnya parit telah menghalanginya. Mereka tidak langsung menyerang karena terjalang oleh parit. Kedua tentara (Islam dan kafir) berdiri berhadapan dan berpanah-panahan beberapa hari lamanya tanpa mencapai hasil. Tentara Islam sebanyak 3.000 orang.


Beberapa tentara Quraisy mencoba menyeberangi parit, tetapi tidak berhasil karena kaum muslim menjaganya dengan kuat dan gigih. Seorang pahlawan Quraisy, Amr bin Abdul Wud berhasil dibunuh oleh Ali bin Abi Thalib.

Sewaktu kaum muslim mendapat kepungan dari tentara Ahzad, orang Yahudi dari Bani Quraidah mengkhianati perjanjian perdamaian yang telah dibuat dan akan menyerang muslim di kota Madinah. Ketika kaum muslim kebingungan, maka datanglah pertolongan dari Allah Swt. berupa angin. 

Angin yang dikirim Allah Swt. itu adalah angin badai yang amat keras. Angin itu telah menumpahkan periuk-periuk, merobohkan kemah-kemah, serta menyebarkan debu dan pasir ke dalam mata dan kerongkongan mereka. Angin itu bagaikan suatu kekuatan yang dapat menghancurkan dan mematikan mereka yang akhirnya menyebabkan mereka memutuskan untuk melarikan diri dan pustus asa. Setelah semuanya menyerah lalu diputuskan hukumnya, yaitu laki-laki yang sudah dewasa dibunuh, perempuan dan anak kecil menjadi tawaran. Di antara pemimpin yang terbunuh, yaitu Kakbah bin Asad, Huyay bin Akhtab, dan Azzal bin Samuel.

Share To:

Unknown

Post A Comment: